
Aksi Kesatuan Mahasiswa Bekasi (AKMI) saat menggelar aksi demo di depan kantor Pemerintah Kota Bekasi. Limitnews.net/Olo Siahaan
01/28/2022 17:37:41
BEKASI - Aksi Kesatuan Mahasiswa Bekasi (AKMI) menggeruduk Pemerintah Kota (Pemkot) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi, Jumat (28/1/2022). Mahasiswa mendesak Kejari Kota Bekasi mengusut dugaan tindak pidana korupsi di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi.
Korlap AKMI Pangestu dalam orasinya meminta agar Kepala Dinas Ketapang Kota Bekasi dicopot dari jabatannya atas dugaan gratifikasi praktik KKN pengadaan Kandang Kambing miliaran rupiah.
“Kami mendesak kepada Plt Wali Kota Bekasi Dr H Tri Adhianto Tjahyono untuk mencopot Kepala Dinas Ketapang. Kami juga mendesak kepada pihak aparatur Kejari Kota Bekasi untuk segera mengusut tuntas dugaan adanya praktik KKN yang terjadi di ruang lingkup SKPD Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi,” tegas Pangestu.
BACA JUGA: Terkait Kasus RE, Dua Pejabat Pemkot Bekasi Diperiksa KPK
Setelah melakukan orasi di depan gerbang Pemkot Bekasi, AKMI melanjutkan aksi ke Kejari Kota Bekasi dan diterima oleh Kasi Intel Yadi Chayadi. Kasi Intel berjanji akan mendalami aspirasi Mahasiswa.
“Adapun keluhan temen-teman mahasiswa dan pemuda Kota Bekasi akan kita dalami dan mempelajari serta mengkaji atas dugaan praktik KKN dalam pengadaan Kandang Kambing dan Budidaya Domba/Kambing Sultan," kata Kasi Intel Yadi Chayadi.
Kandang Kambing Rp 2,3 Miliar
Sebelumnya, Kota Bekasi dihebohkan dengan anggaran fantastis yang diperuntukkan program pembuatan Kandang Kambing. Program tersebut tercatat menggunakan dana APBD Tahun Anggaran 2021.
Dilansir dari laman LPSE Kota Bekasi, Jumat (28/1/2022) sore, Pengadaan Kandang Domba/Kambing pada Satuan Kerja Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan dimenangkan oleh HENDRY PUTRA ANDALAN yang beralamat di Jalan Raya Centex N0.23B RT011/RW003 Ciracas Jakarta Timur, dengan Pagu Rp 2.300.000.000,00 dan HPS Rp 2.300.000.000,00.
Salah satu Ketua Kelompok Tani (Poktan) mengaku sama sekali tidak mengetahui soal biaya pembangunan Kandang Domba tersebut. Mereka hanya menyiapkan laha saja.
"Kan semua tukang dari mereka (Dinas Ketapang) yang ngerjain. Kita disuruh nyiapin kopi ama makan tukang aja. Jadi kita gak tau berapa biaya pembuatan kandang itu," kata Ketua Poktan tersebut.
Ketua Poktan mengungkapkan, bahwa dalam kelompok tersebut berisi 10 orang, 9 orang merupakan kerabatnya dan 1 orang rekomendasi dari Dinas (Dinas Ketapang). Kemudian kelompok ini diberikan pangan untuk domba sebanyak 2 ton konsentrat diberikan di awal pada saat menerima domba/kambing dari pihak Dinas Ketapang.
Salah satu kandang domba di wilayah Bekasi Timur diketahui bahwa program tersebut mendapat 11 ekor kambing yang terdiri 1 domba jantan, 10 ekor betina.
"Iya dikasih 11 ekor, satu ekor yang laki (jantan) dan 10 betina. Nanti dalam 18 bulan kalau sudah berkembang harus dikembalikan 5 ekor kambing dan dalam jangka waktu 24 bulan akan di kembalikan ke Dinas Ketapang," ungkap Ketua Poktan.
Penulis: Olo Siahaan