
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Limitnews.net/Istimewa
09/10/2022 10:44:07
BEKASI - Ketua Barisan Muda Partai Golkar Kota Bekasi, Niki Adiya meminta Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar untuk memecat dan mencopot Rahmat Effendi dari kader Partai Golkar Kota Bekasi, Jawa Barat. Permintaan itu disampaikan Niki setelah Rahmat Effendi terjaring OTT KPK hingga tersangka dan ditahan.
Selain itu, Niki Adiya juga meminta pihak DPP melakukan bersih-bersih di Kepengurusan DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang di Ketuai oleh Ade Puspita Sari yang merupakan putri dari tersangka korupsi Rahmat Effendi, mantan Wali Kota Bekasi sekaligus mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi.
"Copot dan hapus Nomor Pengenal Anggota Partai Golkar (NPAPG) Rahmat Effendi dari Partai Golkar. Dan saya kira, DPP harus melakukan bersih-bersih pada kepengurusan Partai Golkar Kota Bekasi yang diketuai Ade Puspita Sari," tegas Niki Adiya pada awak media, Sabtu (8/1/2022).

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka. Limitnews.net/Istimewa
Dirinya menuturkan apa yang dilakukan Rahmat Effendi tidak sesuai dengan jargon Partai Berlambang Pohon Beringin besutan Airlangga Hartarto, yakni ‘Golkar Bersih’.
BACA JUGA: Terkait OTT di Kota Bekasi, KPK Ingatkan Pihak Tidak Bangun Asumsi Keliru
"Bersih-bersih juga pengurusnya. Meski kita ketahui, kepengurusan Partai Golkar Kota Bekasi terdapat dualisme, dengan kejadian ini, DPP harus mengambil sikap tegas," ujarnya.
Kejadian ini, lanjut Niki Adiya, merupakan sebuah catatan buruk. Mengingat mantan orang nomor satu Kota Bekasi itu selalu bangga akan prestasinya selama ini.
"Peraihan prestasi, seperti WTP tidak berbanding dengan kelakuannya. Ini catatan buruk. Kalau tidak diambil sikap, maka akan berdampak pada peraihan suara Partai Golkar khususnya di Kota Bekasi," tuturnya.
Penulis: Olo Siahaan