Ngaku Tidak Tahu Gugatan Musda, Ace Hasan Disebut Hanya Kantongi KTA Tidak Baca Panca Bhakti Golkar







Panggilan sidang dari Mahkamah Partai Golkar terkait gugatan Musda V DPD Golkar Kota Bekasi. Limitnews/Istimewa

07/26/2022 13:29:28

BEKASI - Senior Partai Golkar Kota Bekasi, H. Yusuf Naseh angkat bicara terkait ketidaktahuan Ketua DPD Partai Golkar Tingkat I Provinsi Jawa Barat, TB Ace Hasan Syadzily adanya gugatan Musda V DPD Partai Golkar Kota Bekasi ke Mahkamah Partai.

Menurut Yusuf Naseh, TB Ace Hasan Syadzily hanya mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA), akan tetapi tentang Panca Bhakti Golkar, tidak dibaca oleh Ace Hasan.

“Dari Musda awal dia juga harus tau bahwa ada dua Musyawarah Daerah (Musda) di hari yang sama, satu di Graha Bintang dan satunya di Hotel Horison. Dan yang memimpin orang DPD Jawa Barat, selaku Plt. Ketua DPD Golkar Kota Bekasi. Jadi kalau dia (Ace Hasan) gak tau ada gugatan ke Mahkamah Partai itu benar-benar pernyataan yang ambigu," tegas Yusuf Naseh kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

BACA JUGA: Akan Renovasi Kantor Bukti Nofel Serius Menangkan Golkar Kota Bekasi Jelang Pemilu 2024

Ditanya terkait adanya tudingan kongkalingkong antara Ace Hasan dan Rahmat Effendi juga Ade Puspitasari, Engkong Yunas, sapaan akrabnya menjawab, bahwa tudingan tersebut sangat wajar.

"Masalahnya, dia berani mengeluarkan pernyataan seolah-olah membela sepihak. Padahal di Pantai Golkar itu kita harus setia kawan. Jadi menurut saya pribadi dia (Ace Hasan) itu secara emosionalnya dia cuma mengantongi KTAnya akan Panca Bhakti Golkar, jadi KTAnya cuma dikantongi doang gak dibaca apalagi di jalankan. Kalau dia membaca, ada kalimat bahwa Partai Golkar itu berwatak setia kawan. Ini sesama kawan aja dimusuhi gimana sih itu Ace," ungkap Yusuf Naseh.

Yusuf Naseh mengaku, bahwa dirinya dari awal tidak setuju Pepen (sapaan akrab Rahmat Effendi, mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi-red) memilih anaknya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi. Menurutnya, masih banyak Kader Golkar yang mempunyai dan berpengalaman, yang lebih paham tentang Golkar dan menjiwai Partai Golkar.

"Saran saya Ade Puspitasari lebih baik mundur saja dari jabatannya di Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi. Udahlah gak usah diterusin biar Partai Golkar tidak rusak kedepannya," imbau Yunas.

Yunas pun berpesan kalau kita bicara tentang Politik memang tidak lepas dari musyawarah mufakat. Ini pasca ada gejolak terjadinya dua Musda tidak ada pihak-pihak yang mengklaim memenangkan Musda tidak ada yang mengajak melakukan musyawarah mufakat, konsolidasi atau ngopi bareng.

"Jadi bagaimana mau bersatu Partai Golkar Kota Bekasi kalau hal itu tidak dilakukan. Jadi harapan saya kepada seluruh Kader kita harus mawas dirilah. Tapi kalau buat saya Ppibadi, kepemimpinan itu ditunjuk ke anak Koruptor saya tidak akan pernah setuju. Apalagi teman-teman saya, tokoh-tokoh dibawah juga pada gelisah mesti kemana," terang Engkong Yunas.

BACA JUGA: Petinggi Parpol: Selamat Kepada Nofel Saleh Hilabi Terpilih Sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi

Kedepan, sambung Yunas, berharap seluruh Kader Partai Golkar Kota Bekasi bersatu, tapi dengan arif dan bijaksana, yang mengarah kepada kebaikan.

"Kalau mengarah kepada kebaikan semua orang pasti mau. Tapi kalau mengarah kepada yang tidak baik tetap aja akan ada gejolak. DPP dan DPD nih harus turun untuk membenahi persatuan Partai Golkar Kota Bekasi. Apalagi Pemilu 2024 sudah semakin dekat. Tapi kalau pernyataan yang seperti disampaikan Ace Hasan kemarin, sampai modar juga tidak akan bersatu," tandas Engkong Yunas mengakhiri.

 

 

Penulis: Olo Siahaan

Category: BekasiTags:
author
No Response

Comments are closed.