
Gedung D DPRD Kota Bekasi. Limitnews.net/Olo Siahaan
12/09/2021 12:27:24
BEKASI – Proyek pembangunan Gedung D DPRD Kota Bekasi yang menghabiskan APBD Rp 12 miliar lebih terindakasi masih meninggalkan masalah pasca demo Mahasiswa. Mulai terkuaknya lelang ulang hingga dugaan ULP menerima 2 persen untuk memenangkan lelang Gedung DPRD Kota Bekasi.
Mantan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) LPSE Kota Bekasi, Solihin saat dikonfirmasi proses lelang pertama diulang namun lelang kedua tetap saja perusahaan tersebut menang, lalu kenapa ULP tidak memberikan kesempatan kepada perusahaan lain peserta lelang, Solihin membantah ULP menerima 2 persen.
“Kalau teknis saya mesti tanya ke Pokja ya bang. Kalau ada yang menerima 2 % saya pastikan tidak ada bang,” kata Solihin kepada limitnews.net, Kamis (9/12/2021).

Mahasiswa berhasil menumbangkan pintu pagar DPRD Kota Bekasi, Senin (6/12/2021) siang. Limitnews.net/Dwi
Sebelumnya sumber limitnews.net menyebutkan, bahwa lelang 1 diulang karena persayaratan Administrasi pemenang proyek Gedung D DPRD Kota Bekasi bermasalah.
“Lelang pertama diulang disebut karena kurang administrasi, tapi kenapa lelang kedua perusahaan itu juga yang dimenangkan ULP yang saat itu Kepala ULP Solihin. Kan ada perusahaan lain saat itu yang ikut lelang pertama,” kata sumber limitnews.net di kawasan Summarecon Kota Bekasi, Rabu (8/12/2021) malam.
BACA JUGA: Mahasiswa Kembali Demo Pembangunan Gedung, Bakar Ban Hingga Tumbangkan Pintu Pagar DPRD Kota Bekasi
BACA JUGA: Pasca Demo Mahasiswa, Benarkah Pembangunan Gedung DPRD Kota Bekasi ‘Plotting’ Proyek?
BACA JUGA: Proyek Pembangunan Gedung D DPRD Kota Bekasi Dinilai Abaikan K3
Ada dugaan keterlibatan ‘Mafia Proyek’ telah menggiring ULP Kota Bekasi melakukan ‘plotting’ pemenang lelang. Hal itu kata sumber limitnews.net itu terkait lelang Saluran Rp 4 miliar di Dinas PUPR tahun 2017.
“Masih kasus ULP, saat itu perusahaan pendamping yang jadi pemenang lelang (PTM). Coba tanya Dirreskrimsus Polda Metro Jaya kasus ini,” ujar sumber sembari meminta identitas dirinya tidak dipublikasikan.
Penulis: Olo Siahaan