Diduga Mau Memeras, Segerombolan Polisi Aniaya Warga Penjaringan







Pria pakai topi yang melepaskan tembakan. Limitnews/Herlyna

JAKARTA - Segerombolan mengaku polisi menganiaya Kahar Muang (28), di RT 19/17, Blok F, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan. Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (12/10/2022) Pukul 22.00 WIB. Diduga segerombolan oknum yeng mengaku polisi tidak akan memeras Kahar Muang.

Peristiwa penganiayaan itu disaksikan ratusan warga setempat. Dan membebaskan korban Kahar Muang dari amukan gerombolan tersebut.

"Aku tidak tahu, tiba-tiba ada orang yang memiting leher saya dengan keras dari sebelah kanan saya. Saya meronta tapi ga bisa lepas malah ada lagi yang memegangi tangan saya dan menjatuhkan saya, lalu saya diinjak dan digebuki," ujar Kahar Muang kepada media ini dilokasi, Jumat (14/10/2022).

BACA JUGA: Sunanto dan Gagat Trio Diduga Bagian Mafia Tanah Terdakwa Aspah Suptiadi dan Muhammad Bilal

Apa yang disampaikan Kahar Muang itu dikuatkan lagi saksi Nurlela.

"Awalnya saya kira lagi bercanda karena berangkulan. Setelah saya dengar minta tolong baru saya sadar ada sesuatu," kata Nurlela.

Nurlela mengatakan, setelah Kahar terjerembab dan diinjak-injak lalu orang-orang berdatangan.

"Saya polisi! Lalu mengacungkan pistolnya ke arah orang yang datang dan baru meletuskan pistolnya ke atas," ujar Nurlela.

Gara-gara kejadian itu, tambah Nurlela, Ika sampai saat ini masih sakit.

"Ika sampai sekarang masih lemas setelah kejadian. Dia kaget mendengar suara tembakan, badannya menggigil dan lemas tidak berdaya," ujar Nurlela.

BACA JUGA: Tetap Beraktivitas, Alianto Widjaja Dinilai Langgar Berita Acara Fasilitasi Pertemuan

Apa yang dikatakan Nurlela itu ditambah Ketua RT setempat, Hindun.

"Ia, mereka gerombolan, ada lebih dari 10 orang. Menggunakan 2 mobil dan dua motor. Datang-datang kaya perampok saja. Saya tanya: ada apa? Dijawab, dia ditangkap. Kenapa ditangkap? Tanyaku, narkoba, katanya. Mana buktinya? Jangan main tangkap aja tanpa barang bukti," ujar Ketua RT Hindun mempertanyakan si polisi.

Penulis: Herlyna

Category: JakartaTags:
author
No Response

Comments are closed.