JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta mempertanggung jawabkan proyek mangkrak Waduk Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara Tahun Anggaran (TA) 2019-2021, paska rubuhnya tiang pancang dan bronjong ke dalam danau.
Menurut Direktur Monitoring Saber Pungli Indonesia (MSPI) Thomson, tahun anggaran 2021 Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) kembali mengeluarkan anggaran Rp 52 miliar untuk lanjutan peningkatan fungsi Waduk Sunter. Padahal pada TA 2019, tiga tahun silam telah dikeluarkan anggaran Rp 46 miliar, namun saat itu pekerjaan mangkrak.
Kemudian tahun 2021, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran Rp 52 miliar, namun saat ini proyeknya mangkrak juga.
Diduga Tidak Sesuai Bestek
Proyek Waduk Sunter di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, longsor pada Senin (10/1/2022). Menurut warga yang berada di lokasi, longsornya tiang pancang dan bronjong akibat kurang dalamnya tiang pancang penahan bronjong sehingga tiang pancang itu longsor di dorong beban berat Bronjong.
Tahun Anggaran 2021 Dinas SDA DKI Jakarta memberikan pekerjaan kepada:
Pemenang Tender: PT. FAF-MMA (KSO)
Kontrak Mulai Dikerjakan: Tgl 11 Juni 2021
Waktu Pelaksanaan: 180 (Seratus Delapan Puluh) hari Kalender.
Berakhir kontrak: Tgl 8 Desember 2021.
Pada 8 Desember 2021, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas SDA DKI Jakarta perpanjang kontrak penyelesaian pekerjaan. Tidak diketahui lamanya waktu perpanjangan kontrak karena Papan Nama perpanjangan kontrak itu tidak ada.
Dalam masa pekerjaan berjalan, pada 10 Januari 2022, terjadilah insiden, tiang pancang dan bronjong sepanjang lebih kurang 5-7 meter rubuh.
Meskipun sudah rubuh, tiang pancang dan bronjong pekerjaan tetap dilanjutkan. Sesuai hasil investigasi di lapangan sampai pada 12 Februari 2022, pekerjaan masih berlanjut.
Menurut Direktur Antar Kelembagaan Monotoring Saber Pungli Indonesia (MSPI), terkait Rubuhnya tiang pancang dan bronjong ke dalam danau, MSPI sudah dua kali bersurat ke Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, namun sampai berita ini diterima redaksi belum ada jawaban dari Dinas SDA.
Humas Dinas SDA DKI Jakarta Roy ketika dikonfirmasi, Rabu (9/3/2022), mengatakan sedang memonitor surat. “Nanti dimonitor bang, baru habis isoman. Baru masuk hari ini,” ujar Roy.
Penulis: Herlyna