

11/10/2023 07:32:43
JAKARTA – Direktur Hubungan Antar Kelembagaan (Dirhubag) Monitoring Saber Pungli Indonesia (MSPI) meminta Pemerintah memonitor penjualan BBM Solar di Pantai Utara Jakarta secara khusus di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta alias Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pelabuhan Muara Baru merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. Sesuai dengan data yang ada bahwa jumlah kapal ikan yang berlabuh di PPS Nizam Zachman Jakarta atau Pelabuhan Muara Baru berjumlah lebih kurang 1700 kapal.
BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya Diminta Gerebek Transaksi BBM Solar Ilegal di Pelabuhan Muara Baru
Namun yang menikmati hasil transaksi niaga BBM Solar di Pelabuhan Muara Baru dikuasai segelintir pengusaha SPOB yang berani menjual Solar dibawah harga pasar.
Seperti yang terjadi pada hari Kamis, kemarin, ada yang jual BBM Solar (B35) dengan harga Rp12.100 sementara harga pasar di harga Rp14.700.
“Paling murah kita kasih di harga Rp14.500, kalau kasih harga dibawah itu kita bukan jualan lagi namanya, tetapi buang duit,” kata Dirhubag MSPI, Thomson Gultom mengungkapkan keluhan peniaga jujur, dari hasil informasi harga niaga BBM solar, yang didapatkan di lapangan.
Thomson menilai bahwa dengan adanya perbedaan mencolok harga jual BBM Solar ke Kapal Ikan tersebut, maka dapat diduga bahwa sumber BBM Solar tersebut tidak jelas.
“Untuk itulah kita menghimbau pemerintah, (Kepala Pelabuhan, Kepolisian Ditjen Pajak, dan pertamina) proaktif menelisik sumber minyak yang dijual itu, dari mana? Kita mencurigai perolehan BBM Solar yang dijual dibawah harga itu dari black market, dan atau ada campuran minyak subsidi dangan minyak cong,” ujar Thomson.
Pantauan MSPI, ada sejumlah pengusaha BBM Solar yang menyebutkan dirinya agen Pertamina dan memiliki kuota tertentu contohnya 1000 kl perbulan, ternyata yang ditebus hanya 500 kl (setengah dari kuota), tetapi pada kenyataannya hasil penjualnnya melebihi dari kuotanya.
“Hal seperti inilah saatnya Pemerintah turun tangan. Gabungan instansi terkait diperlukan sehingga niaga BBM solar dapat terkontrol dengan baik,” tegas Thomson.
BACA JUGA: SPOB STL Ngaku Miliki Titik Niaga BBM Solar di Pelabuhan Muara Maru
Penulis: Demson
