
Atas kondisi Toilet Lantai II dan III Blok A, MBC, saat ini. Bawah, Kondisi halaman Gedung MBC, Selasa (23/8/2022). Limitnews/Herlyna
08/24/2022 14:15:02
JAKARTA - Satu persatu pedagang di gedung Muara Baru Center (MBC) Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Nizam Zachman Jakarta atau Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara ‘bernyanyi’ terkait tidak adanya pemeliharaan sarana prasarana oleh PT. Perikanan Indonesia atau PT. Perindo (persero) sebagaimana yang diperjanjikan dalam perikatan perjanjian sewa gedung antara penyewa dengan PT. Perindo (Persero) selaku yang menyewakan.
Sejak dibangun gedung MBC oleh Unit Pelaksana Tehnik (UPT) PPS Nizam Zachman Jakarta hingga pengambilalihan pengelolaan gedung MBC dari UPT PPS Nizam Zahman Jakarta oleh Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) realisasi pelaksanaan maintenance atau pemeliharaan gedung MBC belum pernah dilakukan.
Hingga kini kondisi gedung MBC sangat memprihatikan. Halaman yang menjadi sarana jalan menuju Toko di gedung MBC itu selalu banjir hingga sedengkul orang dewasa jika terjadi hujan dan atau banjir ROB.
BACA JUGA: MSPI Desak PT. Perindo Segera Bayar Hak Karyawan
Dan jika banjir itu sudah surut, maka akan menyisakan lumpur tebal dan sampah yang mengeluarkan bau busuk yang menusuk hidung, seperti yang tertuang dalam gambar seorang karyawan Toko yang sedang membersihkan halaman dari lumpur (lihat gambar).
Selanjutnya yang sangat diderita penyewa lagi ialah mengenai Toilet di gedung MBC yang sudah lama tidak berfungsi alias mampat sejak dibangunnya Gedung Cold Storage PT. AHIAN JAYA yang dibangun diatas Lahan Taman yang ditengah-tengahnya dibangun Septitank tempat penampungan pembuangan limbah Toilet di gedung MBC yang dibangun 3 lantai.
“Kita tidak menyalahkan PT. AHIAN JAYA dalam hal pembangunan Cold Storage diatas lahan Taman dan Septitank. Itu adalah kewenangan PT. Perindo yang memberikan izin dalam pembangunan itu. Yang menjadi persoalan adalah mengapa PT. Perindo (Persero) tidak mencari solusi? Misalnya mencari lokasi lain yang dijadikan tempat Septitank,” ujar Rendra Purdiansa yang menyewa 2 Toko di Blok A, lantai 2 dan lantai 3.
Rendra Purdiansa yang juga Ketua Paguyuban Pengusaha Perikanan Muara Baru (P3MB) itu mengira dengan teriakan sahabatnya (Suhari-red) selama ini akan membuat perubahan pada management PT. Perindo (Persero), namun kenyataaanya tidak.
“Kita harus teriak terus, tidak boleh tidak! Sahabat saya ini (Suhari-red) sudah teriak kemana-mana, bahkan DPR-RI juga sudah turun tangan namun tidak ada perubahan, ini tidak boleh dibiarkan. Bayangkan, jika karyawan sakit perut harus terbirit-birit mencari Toilet ketempat lain. Kalau saya sendiri sudah persiapan dari rumah. Sebelum ke TOKO harus sudah “menabung” dulu dirumah. Kalau karyawan mana bisa begitu? Mereka masuk kerja harus sesuai jam kerja, jadi ngga bisa persiapan matang sebelum ke Toko,” ungkap Rendra yang juga Ketua Koperasi di Pelabuhan Muara Baru itu.
BACA JUGA: Pelabuhan Muara Baru Masih Tetap Banjir, di Mana PT Perindo?
Dia menambahkan bahwa Sigit Muhartono sejak menjadi Dirut PT. Perindo (Persero) tidak membawa perubahan untuk kebaiakn, justru semakin membuat mundurnya PT. Perindo.
“Saya melihat selama ini, 8 bulan lebih Bapak Sigit Muhartono menahkodai PT. Perindo (Persero) tidak ada kemajuan, justru semakin mundur, sebab saya mendengar informasi bahwa uang pensiun/pesangon sejumlah Karyawan Perindo tidak dicairkan sampai saat ini. Inikan kemuduran? Sebelumnya uang pensiun karyawan langsung dibayarkan setelah pensiun,” tutupnya.
Penulis: Herlyna