
Petugas kepolisian memasang police di lokasi ledakan di Tongkang Pengisian BBM Solar MUE (Mitra Utama Energi). Limitnews/Herlyna
05/25/2023 15:44:54
JAKARTA - Tongkang Pengisian BBM Solar MUE (Mitra Utama Energi) yang meledak, Kamis (25/5/2023) memakan korban 5 orang luka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Iya ada 5 orang di rawat, kalau tidak salah dirawat RSU Pluit," kata Kapolsek Muara Baru, AKP Ahmad Haris Sanjaya, yang dikonfirmasi di atas Tongkang MUE, Kamis (25/5/2023) Pukul 13. 30 Wib, di Pelabuhan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Penyebab meledaknya tongkang menurut Kapolsek masih didalami.
"Ini kita lagi olah TKP! Nanti Pak Kapolres yang akan menjelaskan. Beliau nanti akan datang," tambah Kapolsek Sanjaya.
BERITA TERKAIT: Tongkang Pengisian BBM Solar MUE Meledak di Pelabuhan Muara Baru
Dari pengamatan wartawan, sejumlah anggota polisi sedang memasang police line di Tongkang MUE dan garis memasang pembatas menuju lokasi.
Sementara tiga unit mobil pemadam kebakaran berkemas-kemas menggulung selang pertanda bahwa aktivitas pemadaman sudah berakhir.
Di sisi lain sejumlah kapal Patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan yang biasa mangkal di samping Tongkang SPOB MUE sudah tidak tampak di lokasi.
Dan kapal-kapal ikan yang selama ini terlihat mengelilingi Tongkang SPOB MUE sudah tidak ada, sehingga suasana yang biasanya terlihat padat dan tidak rapi menjadi lengang.
Dari sejumlah narasumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa ledakan bisa saja akibat BMM solar yang tidak memenuhi standard Pertamina. Oleh karena itu, katanya perlu ada penyelidikan secara komprehensif dari instansi terkait yang harus digandeng kepolisian.
Artinya, penyelidikan/penyidikan tidak hanya sekedar mencari penyebab terjadinya ledakan, contohnya ada kesalahan tehnis yang sering disebut human error atau kesalahan manusia. Tetapi harus ditelisik sebab akibat serta asal usul minyak atau BBM Solar yang diperniagakan.
Menurut sumber, bahwa saat ini ada beberapa jenis bahan bakar minyak yang diperniagakan di kolam Pelabuhan Muara Baru dan sekitarnya. Ada yang disebut minyak "abu-abu", ada yang disebut minyak "Olahan" dan "Solar".
"Saat ini ketiga jenis minyak ini ada yang menjualnya dengan jenis BBM Solar B35 dan B30. Padahal sebenarnya bahwa yang dia jual itu tidaklah jenis BBM Solar B30 dan atau jenis Solar B35. Hal itu dapat diketahui dengan harga penjualan yang ditawarkan kepada konsumen," ujarnya dengan pesan namanya dirahasiakan.
BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya Diminta Gerebek Transaksi BBM Solar Ilegal di Pelabuhan Muara Baru
Lebih jauh dia mengatakan bahwa harga BBM Solar standar Pertamina saat ini adalah harga Rp11.000/liter. Sementara yang lain bisa menjualnya dengan harga dibawah Rp10.000, itulah harga yang menjadi pertanyaan.
"Transaksi BBM Solar di Pelabuhan Muara Baru dan sekitarnya untuk yang industri beraneka ragam. Tehnik pemasaran nya juga aneh-aneh dan berpotensi merugikan keuangan negara. Sebab dari informasi yang kita dengar bahwa ada yang transaksi pembelian solar 100 KL tapi yang masuk dalam faktur pajak pembelian hanya 10 kl. Dari sinilah timbul kerugian keuangan negara," ungkapnya.
Untuk inilah lanjutnya, dibutuhkan penyelidikan dan penyidikan yang komprehensif agar melalui kasus meledaknya Tongkang SPOB MUE ini pintu masuk penyidik memberantas niaga BBM Solar ilegal tersebut.
Penulis: Herlyna