
Banjir air dan banjir sampah yang menutup akses ke toko gedung MBC, Jumat (17/6/2022). Limitnews/Herlyna
06/17/2022 14:40:36
JAKARTA – Kawasan Muara Baru Center (MBC) Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta atau Pelabuhan Perikanan Samudera Muara Baru, pada Jumat (17/6/2022) masih saja mengalami banjir meski Rob sudah surut. Kemana PT Perindo (Persero) selaku pihak pengelola pelabuhan?
Kondisi banjir itu terupdate di group ‘Muara baru’ pada pukul 10.30 Wib. Meski gambar tidak menyertakan caption, akan tetapi sangat jelas pada gambar itu ada keterangan waktu dan lokasi. Sementara info banjir Rob malamnya cukup tinggi. Hampir mengenai seluruh pelabuhan. Sebab dermaga dimana tambat labuh kapal kapal ikan ditutupi air laut.
BERITA TERKAIT: Drainase Buruk, Rob Surut Pelabuhan Muara Baru Tetap Banjir
BERITA TERKAIT: Dampak Limbah, Air Kolam PPS Muara Baru Berubah Warna Menjadi ‘Kolam Kopi Susu’
Dari pemantauan media ini dan sesuai dengan pemberitaan pemberitaan media sebelumnya bahwa tenggelamnya pelabuhan karena banjir Rob atau naik air pasang. Dan terjadinya banjir hingga siang harinya akibat buruknya drainase. Jika seandainya saluran bagus maka otomatis jalan akan cepat kering. Begitu pasang surut maka semua sara/prasarana umum akan kering.
Hal ini memang sudah menjadi sorotan publik. Bahkan katanya Anggota dewan (DPR-RI) sudah sering turun menyaksikan PPS Nizam Zachman Jakarta atau Pelabuhan Perikanan Internasional Muara Baru yang banjir ini.
PT.Perindo (Persero) sampai saat ini masih tertutup terkait pengelolaan pelabuhan. Sejauh ini Dirut PT. Perindo selalu membungkam diri terkait kondisi Pelabuhan Perikanan Samudera Muara Baru yang setiap Rob selalu dilanda banjir.
Sesuai dengan informasi dari pengusaha di Pelabuhan, bahwa PT. Perindo melakukan pemungutan terhadap pengusaha, termasuk pungutan biaya maintenance alias perawatan, namun uang perawatan itu tidak pernah direalisasikan PT. Perindo (Persero) sejak nama PT. Perindo (Persero) masih nama Perum Perindo.
Kapankah PPS Nizam Zachman Jakarta bisa berubah? Hanya Dirut PT. Perindo (Persero) Sigit Muhartono dan Kepala UPT PPS Nizam Zachman Jakarta Bagus Oktori Sutrisno yang tahu.
BACA JUGA: Kejati DKI Temukan Dugaan Gratifikasi dan Pemerasan Oknum Pegawai Kemenkumham
BACA JUGA: Selain di NTB, Khilafatul Muslimin Dirikan Perguruan Tinggi di Bekasi
Menanggapi hal tersebut, Direktur Hubungan Antar Kelembagaan Monitoring Saber Pungli Indonesia (MSPI) Thomson Gultom menduga para pengusaha di pelabuhan tersebut terkesan diperas. Pasalnya, uang yang dipungut dari pengusaha tidak pernah direalisasikan.
"Kita melakukan investigasi mencari penyebab terjadinya banjir di PPS Nizam Zachman Jakarta. Dari hasil investigasi itu kita menemukan fakta, bahwa terjadinya banjir akibat tertutupnya saluran (drainase). Saluran beralih fungsi menjadi hidran air, tempat berjualan atau warung dan saluran ditutup oleh jalan seperti di Jalan Hiu dari arah PT. Bahtera Indah Nusantara menuju barat,” ungkap Thomson.
Bahkan, menurutnya pengusaha telah membantu untuk memperbaiki saluran tetapi PT. Perindo (Persero) memerintahkan perusahaan penyewa membuka saluran yang tersumbat meskipun itu sudah bukan di depan kantornya.
Thomson menegaskan, untuk memperbaiki kondisi Pelabuhan Perikanan Samudera Muara Baru harus dilakukan terintegrasi. Peningkatan jalan dan peningkatan drainase.
"Untuk menormalkan kondisi Pelabuhan harus terstruktur dan terprogram. Jika hanya sepenggal sepenggal seperti yang sudah dilakukan para pengusaha saat ini maka akan sia-sia," tegasnya.
Penulis: Herlyna