Pengunjung Sesalkan Pengelola Pelabuhan Muara Baru Tidak Mampu Atasi Banjir ROB







Kondisi banjir di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (21/11/2021). Limitnews.net/Martini

JAKARTA - Pengunjung Pelabuhan Perikanan Samudera, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sumiati, menyesalkan Pengelola Pelabuhan yang tidak mampu mengatasi banjir di pelabuhan akibat air pasang atau ROB yang merupakan banjir musiman.

"Seharusnya banjir ini tidak perlu terjadi sampai mengganggu aktivitas masyarakat karena ini sudah musiman. Artinya, pengelola harus mempersiapkan solusi untuk mengatasi rob. Kita kan punya daratan, Belanda negaranya di bawah laut ngga pernah banjir," kata Sumiati.

Dia menyesalkan, karena sudah jauh-jauh datang (ke pelabuhan) tetapi karena banjir tidak jadi.

“Dengan kedalaman banjir air segitu tidak beranilah kita masuk. Terpaksa harus kita tunda," ujar Sumiati yang mengaku tinggal di Cibinong itu.

Bukan hanya Sumiati yang mengeluhkan keadaan itu. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar Pelabuhan juga mengeluhkan.

"Banjir rob yang terjadi saat ini lebih parah dari tahun sebelumnya," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Dia menyebutkan di area Pelabuhan, terjadi tiga kali banjir rob dalam setahun, yakni, Januari, Agustus, dan November.

"Tiga kali, setiap satu tahun tiga kali banjir. Ini yang paling besar," katanya.

Yang paling parah katanya, sekitar tanggal 11-15 November lalu. Air rob meluap hingga masuk ke rumah hingga mencapai ketinggian 20 sentimeter.

Genangan air tampak di beberapa jalan pelabuhan seperti, Jalan Kakap, Jalan Cumi Raya, Jalan Tuna Raya, Jalan Hiu Raya, dan Jalan Tuna VI dengan ketinggian banjir bervariatif antara 5 hingga sekitar 40 sentimeter.

Sementara itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Muara Baru hingga kini belum bisa dikonfirmasi terkait hal di atas.

 

Penulis: Martini

Category: JakartaTags:
author
No Response

Comments are closed.