
Ilustrasi. Limitnews.net/Istimewa
03/01/2022 09:46:36
JAKARTA – Penyelenggara Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan, Marintan Simanjuntak sebut Pengawas yang melakukan dugaan pungutan liar (Pungli) dana Tunjukan Kinerja (TUKIN) Rp 1,5 juta per orang dan kutipan Rp 250 ribu per guru untuk kunjungan pejabat Kanwil Kemenag Provsu dari Medan.
“Pengawas datang ke ruangan saya mereka memberikan uang dikutip 500 ribu per orang saya kembalikan dan Pengawas menambahi menjadi 750 ribu juga saya kembalikan, lalu saya katakan ambilah Bu untuk hadiah Natal saya pada bapak dan ibu,” kata Marintan saat dikonfirmasi limitnews.net, Kamis (17/2/2022).
BACA JUGA: Bimas Kristen Kemenag Kabupaten Asahan Diduga Pungli Tukin Rp 1,5 Juta per Orang
BACA JUGA: Praktik Dugaan Pungli di Bimas Kristen Kemenag Asahan Dikeluhkan
BACA JUGA: Pegawai Kemenag Inisial MS Diduga Lakukan Pungutan dari Bawahan
Tekait kutipan Rp 250 per guru untuk kunjungan pejabat Kanwil Kemenag Provsu, lagi-lagi Marintan menyebut bahwa Pengawas yang melakukan kutipan.
“Itu bukan saya yang menyuruh untuk memberikan 250 per guru yang di Kemenang itu adalah Pengawas berinisiatif bahkan itu tidak ada sama sekali di tangan saya,” ujar Marintan.
Terkait hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Arnot Napitupulu saat dikonfirmasi limitnews.net, Selasa (22/2/2022) terkait dugaan pungli yang meresahkan para guru agama Kristen di Asahan, Arnot mengaku masih isolasi mandiri (isoman).
“Saya lagi isoman,” kata Arnot melalui sambungan telepon WA.
Informasi yang diterima limitnews.net menyebutkan bahwa oknum pengawas inisial HM dan HT diduga yang melakukan pungli langsung terhadap guru-guru agama Kristen se-Kabupaten Asahan.
Penulis: Tomson/Olo Siahaan