

09/01/2022 09:48:46
JAKARTA – Pengacara Deolipa Yumara, sang pembalik keadaan dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Pasalnya, ada dua point penting menjadi catatan limitnews.net sejak Deolipa Yumara ambil bagian dalam kasus tersebut.
Pertama: Pasca Andreas Nahot Silitonga mundur sebagai pengacara Bhayangkara Dua Richard Eliezir Pudihang Lumiu atau Bharada E, Deolipa Yumara dan Boerhanuddin ditunjuk sebagai pengacara Bharada E.
Deolipa yang juga Sarjana Psikolog itu langsung tancap gas melakukan pendekatan kepada Bharada E. Tak main-main, pada saat itu Bharada E melalui suratnya langsung mengirimkan surat penyesalan dan permintaan maaf kepada keluarga almarhum Brigadir J.
BERITA TERKAIT: Pengacara Tersangka Diperbolehkan, Pengacara Korban Brigadir J Tak Boleh Ikut Rekonstruksi
Deolipa juga berhasil membuat Bharada E berkata jujur. Saat itu Bharada E mengaku diperintah atau disuruh atasan (Ferdy Sambo) menembak Brigadir J. Padahal saat itu, posisi Brigadir J dalam keadaan terfitnah habis-habisan meski sudah meninggal dunia.
Tak lama setelah Bharada E mengaku disuruh menembak Brigadir J, Ferdy Sambo akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri pada Selasa (9/8/2022). Sampai pada Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, Deolipa berhasil membalikkan keadaan bahwa aksi tembak menembak di Duren Tiga hanya rekayasa.
“Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan Saudara J meninggal dunia yang dilakukan Saudara RE atas perintah Saudara FS,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat itu.
Kedua: Deolipa Yumara yang sempat bertugas di DPN Pusat Peradi bagian Hak Asasi Manusia kembali membalikkan keadaan peristiwa di Magelang. Peristiwa di Magelang terkesan berbagai pihak ingin kembali membangun narasi memfitnah Brigadir J.
Narasi pengakuan tersangka Kuwat Maruf bahkan sampai terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI Komisi III dengan Kapolri. Saat itu, salah satu anggota Komisi III, Syarifuddin Suding menceritakan kronologis pengakuan dari tersangka Kuwat Maruf yang cenderung memojokkan almarhum Brigadir J. Telak, Syarifuddin Suding menuai kecaman dari Warganet.
Narasi fitnah kepada Brigadir J semakin memuncak jelang pelaksanaan rekonstruksi. Lagi-lagi Deolipa muncul dengan membalikkan keadaan. Deolipa saat tampil di salah satu stasiun televisi swasta mengatakan, bahwa justru Putri Candrawathi (PC) dan Kuwat Maruf lah yang melakukan ‘Making Love’.
“Untuk motif, nggak bisa. Tapi jangan sampai (dugaan) motifnya Yoshua melecehkan Putri, itu nggak ada. Kuwat dan Putri ketahuan lagi making love oleh Yosua,” kata Deolipa bicara lugas dan blak-blakan di kanal YouTube TVOneNews, Rabu (31/8/2022).
“Makanya Yosua dikejar, Putri buru-buru lapor ke Ricky supaya datang. Si Kuwat lapor ke Sambo, begini-begini. Seolah-olah Yosua lah pelakunya,” sambung Deolipa yang pernah menjadi Ketua Umum API (Asosiasi Pengacara Indonesia) itu.
Menurut Deolipa, informasi soal dugaan perselingkuhan Putri Candrawathi dan Kuwat Maruf, ia didapatkan dari mantan kliennya Bharada E.
“Eliezer bilang, saya curiga bang itu si Kuwat ada main dengan Putri. Oh pantas begitu, jadi Yosua dikorbankan,” kata Deolipa.
BERITA TERKAIT: Warganet Kecam Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Suding
Pernyataan Deolipa tersebut langsung kembali membalikkan keadaan sekaligus memukul serta mematahkan skenario yang coba-coba dibangun oleh oknum-oknum tertentu.
Dalam kasus pembunuhan berencana terhadap almarhum Brigadir J ini, limitnews.net mencatat Deolipa Yumara berhasil membalikkan keadaan dua skenario yaitu Duren Tiga dan Magelang. Salut buat Bung Deolipa Yumara…!
Penulis: Olo Siahaan
