

08/20/2022 10:01:18
DAIRI – Salah satu perusahaan diduga mengekploitasi sumber kekayaan alam di Desa Lau Lebah, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Sumber limitnews.net menyebutkan, jika dibiarkan terus menerus, usaha galian batu jenis dolomit tersebut diduga akan merusak lingkungan dan berpotensi menyebabkan longsor dan banjir bandang.
“Menurut pengakuan warga setempat bahwa pengusaha galian batu tersebut memang telah berkontribusi kepada warga sekitar. Tapi mereka (warga-red) tidak sadar bahwa longsor dan banjir bandang bisa saja menimpa mereka setiap saat karena ketidakseimbangan alam lingkungan akibat galian tersebut,” kata sumber limitnews.net yang berbatasan dengan Dairi dan Kabupaten Karo tersebut melalui sambungan telepon, Jumat (19/8/2022) pagi.
BACA JUGA: Pemain Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Karo Diduga Dibekap Oknum TNI
Menurut pria bermarga Sembiring tersebut, pihak Polda Sumut sudah pernah turun ke lokasi pertambangan galian batu tersebut, namun sampai saat ini galian tersebut masih tetap beroperasi.
“Tiap hari puluhan mobil damtruk keluar masuk ke lokasi galian mengangkut batu dolomit. Kinerja Polda Sumut patut dipertanyakan,” ujarnya.
Terpisah, R Siburian warga Warakas, Jakarta Utara perantau asal Sumbul, Kabupaten Dairi saat dikonfirmasi terkait galian batu jenis dolomit di Lau Lebah Dairi yang beroptensi merusak keseimbangan lingkungan alam, Siburian mengaku kaget.
“Baru tau aku info itu, coba nanti ku tanya teman-teman di Dairi,” Siburian yang berprofesi sebagai Jurnalis di wilayah liputan DKI Jakarta itu.
BACA JUGA: Resmi Tersangka, PC Juga Dijerat Pasal 340 Pembunuhan Berencana
Saat ditanya, bahwa pengusaha galian batu tersebut memiliki izin lengkap, Siburian menegaskan keselamatan warga di atas segalanya.
“Undang Undang K3 nya seperti apa?, nyawa manusia di atas segalanya,” tandasnya.
Penulis: Olo Siahaan
