Kornas Garis: Cawapres Ganjar Perempuan Menang Pilpres 1 Putaran!

Koordinator Nasional Ganjar Republik Indonesia Satu (Kornas Garis), Sutrisno Pangaribuan. Limitnews/Istimewa 

09/20/2023 16:09:32

MEDAN – Koordinator Nasional Ganjar Republik Indonesia Satu (Kornas Garis), Sutrisno Pangaribuan mengatakan, calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo akan menang satu putaran jika calon wakil presiden (Cawapres) perempuan.

Menurut Sutrisno, sejak pemilihan presiden (Pilpres) digelar secara langsung (tahun 2004), hanya Megawati Soekarnoputri (Mega) satu-satunya perempuan di Indonesia yang berani dan pernah maju sebagai calon presiden (capres).

“Belum ada perempuan yang diberi kesempatan seperti Mega. Namun realitas politik tersebut sama sekali tidak masuk dalam kegelisahan perempuan dan aktivis ‘pro perempuan’. Seperti yang saat ini sedang diributkan atau ‘diperjuangkan’ oleh sejumlah aktivis perempuan Indonesia. Aktivis perempuan berteriak karena minimnya jumlah perempuan yang terpilih sebagai penyelenggara Pemilu,” kata Sutrisno Pangaribuan melalui pernyataan resminya, Rabu (20/9/2023).

BACA JUGA: Bacapres Ganjar Pranowo Usulkan Gaji Guru Rp 30 Juta per Bulan

Ia menyayangkan, para elit politik amatir, yang saat ini selalu mengklaim ‘mewakili’ generasi millenial hingga generasi Z yang memilih lebih tertarik mengajukan judicial review terkait batas usia minimum capres/cawapres di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) dibanding memperjuangkan keterwakilan perempuan dalam pasangan capres/cawapres.

“Mereka berjuang demi mengakomodasi kepentingan ‘anak ingusan’ berharap diberi imbalan remah-remah kekuasaan,” tegas Sutrisno.

Perempuan Penentu Kemenangan

Berdasarkan data KPU RI, jumlah total pemilih nasional dalam dan luar negeri dengan 514 kabupaten/kota, 128 negara perwakilan, 7.277 kecamatan, 83.731 desa/kelurahan, 823.220 TPS/TPSLN, KSK, Pos adalah 204.807.222 pemilih dengan rincian 102.218.503 pemilih laki-laki, dan 102.588.719 pemilih perempuan. Maka pasangan calon (paslon) yang didukung oleh perempuan pasti akan menang satu (1) putaran.

“Perempuan Indonesia dalam Pemilu 2024 memiliki kekuatan 50,09% suara yang sangat menentukan. Maka pengumuman resmi Ganjar Pranowo (Ganjar) sebagai bacapres PDIP bertepatan di tanggal lahir Raden Ajeng Kartini, yang diperingati sebagai hari emansipasi perempuan sebagai isyarat sikap dan keberpihakan PDIP terhadap perempuan. PDIP satu-satunya parpol yang dipimpin oleh perempuan, maka PDIP menyadari dan meyakini bahwa dalam pilpres langsung kelima pasca reformasi, perempuan harus tampil dan ikut dalam kontestasi pemilihan pemimpin nasional,” jelas Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi PDIP periode 2014-2019 itu.

Meski demikian lanjut Sutrisno, bahwa pertarungan politik masih sangat dinamis hingga paslon capres/cawapres mendaftar secara resmi ke KPU RI. Pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) telah mendahului capres lainnya. Tim AMIN menyadari bahwa perempuan menjadi penentu kemenangan, sehingga nama-nama perempuan disebut akan menjadi kapten tim nasional pemenangan. Najwa Shihab dikabarkan telah menolak, kini Tim AMIN sedang “merayu” Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, Ketua Umum PP Muslimat NU.

BACA JUGA: Benarkah PSI Telah Mendukung Bacapres Prabowo Subianto?

Sementara Prabowo berharap Zannuba Ariffah Chafsoh masuk tim pemenangan. Perempuan hanya diberi posisi sebagai tim pemenangan oleh paslon AMIN dan Prabowo. Maka saatnya Ganjar dan PDIP sebagai satu- satunya parpol yang dipimpin perempuan memilih cawapres perempuan. PDIP sebagai satu-satunya parpol yang tidak tersandera oleh parpol koalisi harus menunjukkan eksistensinya sebagai parpol yang berpihak dan percaya pada kualitas, serta kemampuan perempuan. PDIP menjadikan perempuan lebih dari sekedar tim pemenangan; tetapi sebagai cawapres.

“Memilih cawapres perempuan bukan hanya sekedar pemanfaatan potensi suara perempuan bagi Ganjar. Namun tantangan Indonesia masa depan membutuhkan pasangan yang solid, kokoh, serta detail memahami dan mengatasi persoalan. Maka Ganjar hanya akan maksimal menjadi presiden jika bersama cawapres perempuan yang memiliki akar yang kuat dan pengalaman menjadi pemimpin,” tegasnya.

Pasangan Ganjar-Zannuba (GaZa)

Menurutnya, Kornas Garis sebagai rekan juang politik Ganjar sejak awal konsisten memandang Indonesia bukan dari Jakarta (Jawa). Bagi Kornas Garis, bacawapres pendamping Ganjar harus dari luar Jawa. Ide dan gagasan tersebut sejalan dengan cara pandang Indonesia sentris. Namun kesadaran tersebut belum terbangun sepenuhnya akibat rendahnya tradisi literasi politik. Maka Garis Kornas lebih memilih hal strategis dalam meraih kemenangan dengan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kontestasi kepemimpinan nasional.

“Berdasarkan pilihan sadar tersebut, Kornas Garis mengusulkan Ganjar berpasangan dengan Zannuba Ariffah Chafsoh/Yenny Wahid, putri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pasangan tersebut diberi nama pasangan (GaZa). Pasangan tersebut akan dapat mengimbangi pasangan AMIN yang mengklaim menguasai kantong-kantong suara di basis NU,” ungkapnya.

Sebagai cucu dan putri dari tokoh NU, Yenny akan menambah kekuatan dukungan kepada Ganjar. Yenny juga aktif dalam gerakan pemberdayaan umat dan perempuan melalui badan otonom NU, dan masuk pengurus PP Muslimat NU. Yenny melalui Wahid Institut juga aktif dalam gerakan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, sehingga akses dan jaringan Yenny dapat memastikan pasangan GaZa menang satu (1) putaran di Pilpres 2024.

“Kornas Garis meyakini pasangan GaZa memberi harapan dalam kepemimpinan nasional yang mampu menjawab semua tantangan masa depan Indonesia,” kata Sutrisno Pangaribuan mengakhiri.

BACA JUGA: Deklarasi Anies-Cak Imin, Ketum NasDem: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret

 

 

 

 

Penulis: Olo

RELATED POSTS
FOLLOW US