Misteri CCTV di Rumah Dinas Ferdy Sambo, Rusak Atau Sengaja Dirusak?







Ilustrasi. Limitnews/Istimewa

08/05/2022 09:54:14

JAKARTA – Apakah closed circuit television (CCTV) benar-benar rusak atau sengaja dirusak?, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi siapa pengambil CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Birgadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga Jakarta, Selatan.

"Kami dalami bagaimana pengambilan rekaman sehingga ada CCTV tertutup ini rusak, dan kami sudah dapatkan bagaimana pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kami lakukan pemeriksaan. Pada saat ini tentu kami akan melakukan proses selanjutnya," kata Sigit di Mabes Polri, Kamis (4/8/2022) malam.

BERITA TERKAIT: Irjen Ferdy Sambo Dimutasi Sebagai Pati Yanma Polri

Jenderal bintang empat itu mengungkapkan bahwa pihaknya memproses 25 anggota Polri yang tidak profesional dalam menangani tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Birgadir J.

Mantan Kadiv Propam Polri itu menyebutkan hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Khusus (Irsus) Polri ada 25 personel tidak profesional dalam penanganan TKP Duren Tiga sehingga membuat proses olah TKP dan penanganan TKP menjadi terhambat, termasuk penyidikan yang semestinya bisa berjalan dengan baik.

Salah satunya terkait dengan hilangnya rekaman CCTV di TKP yang menjadi sorotan masyarakat. Hal ini, kata Sigit, menjadi perhatian khusus pihaknya untuk menyampaikan hal itu kepada masyarakat.

Sigit menyebutkan ke-25 personel itu terdiri atas tiga perwira tinggi (pati) pangkat jenderal bintang satu, lima personel berpangkat kombes, tiga personel berpangkat AKBP, dua personel berpangkat kompol, tujuh personel perwira pertama (pama) serta lima orang berpangkat bintara dan tamtama.

"Semua akan kami proses berdasarkan hasil keputusan apakah ini (ketidakprofesionalan) masuk dalam pelanggaran kode etik atau pelanggaran pidana," ujarnya.

BERITA TERKAIT: Netizen Bully Habis-habisan Sarmauli Simangunsong

Sigit juga mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami apakah personel yang menghambat proses olah TKP ini diperintah oleh seseorang atau melakukannya atas inisiatif sendiri. Hal ini mengingat 25 personel itu berasal dari satuan Propam Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Bareskrim Polri.

"Tentunya ini sedang kami kembangkan apakah ada yang menyuruh atau inisiatif sendiri. Yang jelas proses sedang berlangsung," kata Kapolri.

Keterangan Berbeda

Terpisah, Komnas HAM fokus mengusut CCTV yang rusak dalam kasus yang menewaskan Brigadir J. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menduga ada indikasi kesengajaan terkait rusaknya CCTV.

"Fokus dulu di CCTV yang sejak awal kami persoalkan itu, kok bisa dikatakan rusak dengan keterangan yang berbeda satu dengan lainnya. Yang satu bilang disambar petir, ADC bilang sudah rusak sejak lama. Nah sekarang sudah ada indikasi kuat unsur kesengajaan. Bisa disebut sebagai dugaan obstruction of justice, upaya melawan hukum yang mengganggu proses penegakan hukum," kata Taufan saat dihubungi wartawan, Kamis (4/8/2022).

BERITA TERKAIT: Bukan Bela Diri, Tersangka Bharada E Dijerat Pasal 338 KUHP

Melalui CCTV tersebut, Taufan mengatakan pihaknya ingin memastikan ada-tidaknya insiden tembak-menembak tersebut. Selain itu, ingin mengetahui isi dari pembicaraan antara Bharada E dan Brigadir J.

"Lebih lanjut, kami tentu ingin tahu isi CCTV tersebut untuk memastikan apakah benar ada tembak-menembak antara Barada E dengan Joshua, apakah hanya mereka berdua saja atau bagaimana sesungguhnya peristiwa itu terjadi. Juga isi pembicaraan melalui alat komunikasi yang juga belum diberikan ke kami," katanya.

Lebih lanjut, Taufan menyebut saat ini belum ada rencanakan untuk memanggil tiga jenderal yang saat ini telah dimutasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia menyebut kini pihaknya akan berfokus pada balistik dan siber.

"Kita pelajari dulu kasusnya, apalagi masih ditangani Polri. Sementara fokus kami kepada balistik dan digital forensik," tandasnya.

 

 

Penulis: Olo Siahaan/Thomson

Category: NASIONALTags:
author
No Response

Comments are closed.