

10/09/2023 11:07:51
JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menyayangkan sikap Ade Armando yang menyerang PDIP di media sosial. Padahal, saat Ade dipersekusi di muka umum pada April lalu, ia bersama PDIP membelanya. Ade pun disebut air susu dibalas air tuba.
Hal ini disampaikan Basarah terkait sikap kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang kerap menyoroti bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo. Diketahui, terakhir kali Ade menyoroti soal Ganjar yang muncul dalam tayangan azan di salah satu stasiun TV swasta. Ia menilai tak seharusnya Ganjar tampil di tayangan azan tersebut.
”Sikap saya dulu membela Ade Armando saya niatkan untuk memberi pesan moral dan solidaritas kepada sesama pejuang nasionalis. Saya tegaskan pada waktu itu kepada publik bahwa Ade Armando tidak sendirian menghadapi persekusi oleh siapa pun dan atas dasar apapun. Tapi kini, nyatanya air susu dibalas air tuba,’ kata Basarah dalam keterangannya, Sabtu (7/10/2023).
BACA JUGA: Ada Ganjar Siaran Azan di Televisi, Politisi PSI Ade Armando Sebut Kampanye Terang-terangan
Dikatakan Basarah, Ade pernah menjadi korban pengeroyokan hingga nyaris ditelanjangi di tengah aksi demo pada 11 April 2022 di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ia mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit lebih dari sebulan.
Enam pelaku pengeroyokan telah diadili, dan Mahkamah Agung (MA) memperberat hukuman menjadi satu tahun penjara dari awalnya delapan bulan. Hakim menilai pelau terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana di muka umum.
Namun, kini Basarah justru tak habis pikir substansi advokasi politik yang pernah digunakan untuk membela Ade Armando malah digunakan yang bersangkutan untuk menyerang PDIP. Menurutnya, Ade Armando menyerang PDIP tanpa alasan yang rasional.
”Saya ingin sekali tahu apa yang telah dilakukan PDI Perjuangan terhadap Ade Armando hingga ia merasa disakiti dan kini melakukan semacam balas dendam terhadap partai kami? Saya menilai Ade Armando kini juga melakukan kekerasan, padahal kekerasan yang pernah dialaminya dulu pernah membuatnya hampir tewas. Bedanya, jika dulu dia mengalami kekerasan fisik, kini dia melakukan kekerasan verbal terhadap PDI Perjuangan dengan maksud menjatuhkan partai politik kami di mata publik,” paparnya.
Wakil Ketua MPR ini pun menambahkan, sesama pejuang nasionalis seharusnya saling mendukung, bukan justru saling menjatuhkan hanya karena alasan politik elektoral.
BACA JUGA: 10 Tahun Jadi Presiden, Menteri Jokowi Lebih Banyak Tersandung Hukum Dibanding Menteri SBY
Penulis: Redaksi
